Translate

Selasa, 02 April 2013

Manfaat Ilmu Kebenaran Untuk Hidup Saya.


Dulu saya berpikir bahwa menjadi manusia yang mulia itu berarti dikenang orang sebagai "orang sukses". Dan hal yang paling saya takutkan saat itu adalah kalau saya tidak bisa dibanggakan karena gagal. Hal itu kemudian menjadi kompas dalam hidup saya, apapun akan saya lakukan untuk tujuan "dikenang sebagai orang hebat".

Hampir seluruh energi saya pusatkan untuk mengejar kata sukses. Saya membiarkan hidup saya didikte oleh para motivator yg selalu mengarahkan definisi sukses kepada pencapaian duniawi, sebuah panggung megah yang disorot dengan kemilau cahaya dan sorak tepuk tangan semua orang.

Perjalanan memburu sukses pun saya mulai dan nafsu ini membuat saya mengorbankan banyak hal yang sebenarnya tidak perlu saya korbankan. Dalam hubungan dengan Allah pun saya menjadi transaksional. Tanpa sadar saya "membeli Allah" lewat ritual yang saya lakukan. Mulut saya mengumbar kata ikhlas, tapi hati saya tidak. Saya terus menerus menipu diri saya sendiri dengan menjadikan Allah sebagai "alat pewujud nafsu duniawi" saya. Saya memperlakukan Allah seperti Nobita yang selalu memohon kepada Doraemon. Ya, saya nobita saat itu. Dan saat itu rasanya sangat logis utk berlaku demikian. Dan saya bersyukur karena Allah menjadikan saya manusia yang gagal. Karena cuma kegagalan yang membuat saya mempertanyakan ulang tujuan hidup saya. Kegagalan itu memaksa saya mengobrak abrik keyakinan saya terhadap definisi sukses.

Saya bersyukur jawaban atas kegagalan itu saya temukan di buku "Menuju Sadar Kepada Allah" karangan Ibu Ririn Atika.

Dari sini saya mengenal bahwa hidup punya 3 dimensi : keburukan, kebaikan dan kebenaran. Dan selama itu saya hanya berkutat pada pusaran keburukan dan kebaikan. Sejak itu saya memutuskan untuk berhijrah menuju jalan kebenaran. Semua seri dari buku ilmu kebenaran terbitan Ardilla Books lahap saya baca. Dan perlahan tapi pasti saya menemukan definisi baru tentang kemuliaan, ternyata orang yan sejatinya mulia itu adalah orang yang punya Ikhlas dan syukur.

Ikhlas dan syukur ini sesuatu yang tak terukur secara dunia. Tak bisa dicuri, dibeli atau dijual. Hanya dengan proses hablum minallah dan hablum minannas yang benar dan sempurna saja kita bisa memilikinya. Dan ini akan jadi perjuangan panjang yang sampai mati.

Itulah mengapa dzikir dan doa setiap hari saya lakukan. Buku berulang kali saya baca sampai saya betul betul paham. Karena mendapatkan ikhlas syukur itu tidak mudah. Saya berulangkali gagal dalam ujian dan terus belajar. Tapi saya tidak mau berhenti. Kalau dulu waktu saya berjuang menuruti nafsu saja saya berani jungkir balik, kenapa mengejar ikhlas dan syukur tidak?

Dan kini tercerahkan sudah definisi saya tentang sukses sebenarnya. Perjuangan panjang manusia adalah menemukan ikhlas dan syukur. Dan perjuangan terakhir adalah mengubah makna ikhlas dan syukur dari kata kerja menjadi kata sifat. Dan ilmu kebenaran membukakan jalan saya untuk memunculkan fitrah yang menuntun saya menuju definisi sukses sejati itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar