Translate

Selasa, 02 April 2013

Kuncinya Kembali ke "Subyek"

Oleh : Chilmiah 'Mimi' Anwari



Kunci kembali ke "Subyek" dari ilmu kebenaran membuat saya smakin mengerti kenapa Allah memberikan kehidupan yang "unik" kepada saya...

Saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan yang kental agama islam NU.. Ayahnya ibu/kakek adalah ulama yang disegani, sedangkan nenek adalah perempuan tangguh yang memegang kendali ekonomi. jadilah kami keluarga terpandang. di kota kami tidak ada orang yang tidak kenal dengan kakek dan nenek, termasuk kami anak-anak dan cucu-cucunya. Setiap langkah dan sikap kami dituntut sesuai dengan islam NU. kami harus menjadi yang terbaik agamanya di mata kakek/nenek. lingkungan seperti ini membuat kami berlomba untuk "tampak baik" di mata mereka. tanpa sadar menjadi persaingan yang tidak sehat. ibadah yang seharusnya karena Allah berbelok untuk memuaskan nafsu rasa aku dan nafsu rasa puji. saat ada keluarga yang membutuhkan bantuan yang didapat malah omongan yang tidak enak didengar.

Tidak nyaman dengan kondisi ini membawa saya keluar dari lingkungan mencari jawaban kenapa kami yang dipandang orang "hidup layak dan enak" malah semakin tidak tenang. masa SMPadaan SMU saya sekolah dan masuk ke asrama putri khadijah. saya ikuti smua kata ustad dan ustadzah. dari sholat tahajud, puasa senin-kamis, dzikir asmaul husna sampai membaca surat2 tertentu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan smua saya jalani. tapi ketenangan yang saya cari belum juga ketemu. ujian untuk keluarga inti dan keluarga besar selalu saya terima dengan tabah berharap segera dapat jawaban dariNYA.

Sampai pada tahun 1999 saya beretemu bu Ririn yang menyampaikan ilmu kebenaran, belum sempat saya mencernadanmengerti ilmu tersebut komunikasi kami terputus 11 tahun lamanya. Saya melanjutkan kehidupan sampai dengan menikah, membawa saya masuk ke lingkungan yang sangat menghargai dan menghormati orang yang mempunyai Kekayaan dan kekuasaan, tidak peduli bagaimana cara mendapatkanya.

Saya dengan suami dan anak-anak hidup dalam kesederhanaan... kami mendapat perlakuan yang berbeda karena kami tidak punya Kekayaan dan Kekuasaan tersebut. bahkan pernah ada keucap dari keluarga 'maaf ya akhirat adalah hal yang abisatrak' yang penting kan apa yang kita hadapi di dunia. Pokoknya yang penting bagaimana kita bisa dihormati dengan mopbil baru, rumah, asesoris yang kita pakai, sampai dengan jabatan dan gelar yang tinggi. setiap berkumpul yang dibicarakan selalu hal-hal yang tersebut di atas. kami sempat 'iri positif' dengan kondisi mereka yang akhinya kami sempat berusaha mengejar kemuliaan dunia supaya kami dipandang oleh mereka. tapi hal tersebut membuat kami semakin terbelenggu oleh nafsu rasa aku dan rasa puji yang membuat kehidupan keluarga inti saya menjadi tidak tenang dan mungkin karena itu Allah belum berkenan memberikan kesuksesan berupa kekayaan dan kekuasaan kepada kami. Kami sempat bertanya kenapa Allah membuat kami seperti ini??

Sampai pada tahun 2010 saya mulai membaca dan mempelajari buku-buku ilmu kebenaran. Di buku ayat tersirat 1 sampai dengan 5x saya baca baru saya mendapatkan jawabanya tentang bagaimana hidup ini smua dibuat Allah dan orang-orang di sekitar kita hanya lewatanNYA saja untuk menguji kami, untuk membersihkan nafsu rasa aku, rasa puji dan nafsu suci diri kami yang mutlak merupakan hak Allah yang masih kami pakai. saya juga belajar bagaimana perilaku orang-orang di lingkungan kami yang mudah berubah-ubah, tidak terlepas dari ruh2 nenek moyang terdahulu dan pengikut-pengikutnya.

Dari buku-buku ilmu kebenaran yang dilewatkanNYA melalui bu Ririn itulah saya selalu mendapatkan jawaban atas setiap ujian yang saya terima. setiap ada masalah, saya selalu berusaha kembali ke 'Subyek', selalu berfikir mencari ilmu dan tujuanNYA kenapa Allah membuat hal ini terjadi. lalu saya jalani dengan tabah dan sabar sambil mengamalkan Dzikir dan Do'a ilmu kebenaran, sampai Allah memberikan jalan keluar terbaik di setiap soal yang diberikan kepada saya.

Alhamdulillah hidup kami sekarang bagaikan di surga meskipun kami tidak punya kekayaan dan kekuasaan yang berlimpah tapi Allah selalu memberikan kecukupan saat kami membutuhkan, Allah selalu memberikan jalan keluar terbaik versiNYA setiap kami dihadapkan masalah. Saat saya, suami dan anak pertama sampai denganh mengamalkan dzikirdan do'a ilmu kebenaran, alhamdulillah kami serasa menemukan dunia baru yang tidak mudah terpengaruh dengan suasana lingkungan kami... Kuncinya ternyata kembali ke 'Subyek'.

Terimakasih ya Allah.. atas ilmu dan hidayah yang Engkau berikan kepada kami.
"Hanya Engkaulah yang Maha Kuasa dan hanya Engkaulah yang Maha Menuruti ya Allah".....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar