Arti Ilmu Kebenaran Bagi Hidup Saya.
Sebelumnya saya selalu berpikiran bahwa hidup yang ideal adalah hidup
dengan harta yang berkecukupan dan dihormati orang. Saya pun kemudian
berjuang untuk mendapatkan itu semua. Namun pada saat mengejarnya, saya
justru masuk kedalam pusaran orang-orang yang mencari kekayaan,
kekuasaan & kesaktian yang selalu menuntut saya untuk dapat memenuhi
keinginan nafsunya. Semakin saya turuti keinginan mereka semakin mereka
menuntut saya yang macam-macam. Dan tanpa terasa hal ini membuat saya
menjadi orang yang ambisius karena saya beranggapan kalau saya ingin
sukses saya harus menuruti keinginan mereka.
Apa yang saya
dapat memang sangat berkecukupan, namun saya tidak bisa menikmatinya.
Mungkin ini yang dibilang harta yang tidak ada berkahnya. Apa yang saya
dapatkan pun saya "aku" seolah-olah itu adalah hasil kerja keras saya
semata. Semakin lama saya menjalani hidup seperti ini justru semakin
banyak masalah yang saya dapatkan. Setiap masalah yang saya hadapi
semakin rumit karena saya selalu menyalahkan orang atau keadaan yang
sedang terjadi saat itu. Sampai akhirnya saya merasa lelah menjalani
hidup seperti ini.
Suatu ketika saya membaca buku-buku
kebenaran, saya mencoba untuk meresapinya dalam-dalam. Dari situ saya
sadar bahwa selama ini saya terlalu mengejar keinginan jasmani saya.
Sepertinya Allah tiba-tiba mengingatkan saya bahwa apa yang selama ini
saya kejar hanyalah fatamorgana. Karena seberapapun banyaknya harta yang
kita miliki, itu hanyalah titipan. Melalui buku-buku kebenaran akhirnya
saya jadi tahu bahwa tujuan kita hidup di dunia pada dasarnya hanyalah
untuk menjadikan fitroh kita menjadi pemimpin atas nafsu yang menempel
pd diri kita.
Dari situ saya jadi paham, apa yang harus saya
kejar dalam hidup saya. Ambisi saya untuk mengejar keinginan jasmani pun
sedikit demi sedikit terkikis. Saya merasa hidup saya justru semakin
ringan dengan memasrahkan segala rezeki kepada Allah. Saya tidak
menuntut apa-apa dalam menjalani hidup. Dan dalam menghadapi setiap
masalah yang datang pun penyelesaiannya berbeda, karena saya selalu
kembali ke subjek terlebih dahulu (Allah) baru menyelesaikannya secara
hubungan dengan manusia. Hal ini menjadikan saya lebih ikhlas setiap
menjalani ujian dari-Nya. Jalan keluar dari setiap masalah selalu saya
dapatkan diluar dugaan saya. Saya merasa ada yang membimbing dan
mengingatkan saya dari dalam terutama ketika saya bertemu dengan orang
yang ingin memanfaatkan saya untuk memenuhi nafsunya.
Dengan
berubahnya tujuan hidup, saya merasakan bahwa hidup sebenarnya sangat
sederhana. Nafsu dan virus yang ada dalam diri kitalah yang membuat
segalanya menjadi rumit. Namun demikian masih banyak yang harus saya
pelajari dalam menjalani hidup, karena beberapa kali saya masih salah
dalam menjawab ujian dari Allah. Maka dari itu saya membaca buku-buku
kebenaran sesering mungkin dan mengamalkannya karena dari buku-buku
itulah saya mendapatkan jawaban atas masalah hidup saya.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi yang membaca. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar